Lembah Tidar (24/2). Upacara
peringatan Hari Bhakti Taruna dilaksanakan oleh seluruh Taruna Akademi
Militer yang berlangsung dengan hikmah di lapangan Sapta Marga Akmil.
Bertindak selaku komandan upacara adalah Sermatutar Tegar yang juga
sebagai Damenkorps Taruna Akmil dan Gubernur Akmil Mayjen TNI Sumardi
selaku inpektur upacara dalam amanatnya mengatakan bahwa bangsa yang
besar adalah bangsa yang dapat menghargai jasa para Pahlawannya.
Apabila ditengok perjalanan sejarah
perjuangan bangsa, khususnya pada periode pasca kemerdekaan, maka
dapat disaksikan bahwa, hampir di seluruh Bumi Pertiwi ini, mulai
dari Sabang sampai Merauke, Pulau Miangas hingga Pulau Rote perjuangan
bersenjata telah dikobarkan dan dilakukan oleh para pemuda Indonesia,
baik dari kalangan pelajar maupun mahasiswa. Dengan semboyan, “Merdeka
atau Mati dan sekali merdeka tetap merdeka”, serta “lebih baik mati
berkalang tanah dari pada hidup dijajah”, para pemuda tersebut siap
mengorbankan jiwa, raga, harta dan benda demi mempertahankan kemerdekaan
Indonesia yang tercinta. Walaupun masih berstatus Taruna/ Cadet,
semangat dan tekad serupa juga telah digelorakan dan dibuktikan oleh
para Kadet/Taruna Militer Akademi dan sekolah-sekolah Perwira Militer
yang ada di seluruh Indonesia dalam bertempur melawan penjajah yang
unggul dalam persenjataan.
Gubernur menegaskan agar semua Taruna
camkan dalam hati sanubari bahwa, tidak semua Akademi Militer di dunia
ini, yang Tarunanya ikut melakukan tugas tempur pada saat masih
berstatus Taruna. Oleh karena itu, hal ini harus menjadi kebanggaan para
Taruna dan patut dicatat dalam sejarah dengan tinta emas. Pertempuran
yang dilakukan oleh para Taruna mulai dari Militer Akademi (MA)
Yogyakarta, Akademi Militer Tangerang (AMT), Sekolah Kader (Calon
Perwira) Divisi VII Mojoagung, Sekolah Tentara Divisi VII Malang,
Sekolah Kadet Brastagi Sekolah Kader Parapat, Pendidikan Opsir Divisi
IX/Banteng Bukit Tinggi, Pendidikan Opsir Muda Palembang, Pendidikan
Perwira Angkatan Darat (P3AD), sampai dengan Sekolah Perwira Genie dan
Akademi Genie Angkatan Darat. Secara nyata, semangat heroisme para
Taruna/Cadet tersebut dapat disaksikan dari peristiwa-peristiwa
pertempuran yang bersejarah dan fenomenal yang dilakukan para Taruna
pada saat itu, diantaranya para Taruna M.A. Yogyakarta yang bertempur
dengan pasukan Belanda pada Agresi Militer Belanda pertama di Tempel dan
Wates pada tahun 1947, dan Agresi Militer kedua tahun 1948 serta
pertempuran melawan Belanda pada tanggal 24 Februari 1949 di Dukuh
Pelataran, Kecamatan Kalasan, Yogya-karta, yang mengakibatkan gugurnya 2
(dua) Perwira M.A. dan 5 (lima) Taruna M.A. Yogyakarta sebagai Kusuma
Bangsa. Penting juga untuk dipahami dan disadari oleh Taruna bahwa, para
Taruna M.A. Yogyakarta ini juga telah melakukan tugas operasi ke
berbagai wilayah di penjuru tanah air Indonesia, diantaranya, Surabaya,
Madiun dan Bandung.
Berdasarkan fakta sejarah tersebut, maka
setiap tanggal 24 Februari ditetapkan sebagai Hari Bakti Taruna Akademi
Militer seperti yang sedang diperingati sekarang ini. Peristiwa heroik
lainnya yang patut dicatat dengan tinta emas adalah pertempuran Lengkong
tanggal 25 Januari 1946, dimana pada saat bertugas melakukan pelucutan
senjata terhadap tentara Jepang, gugur dalam peristiwa tersebut Mayor
Daan Mogot, beserta 3 (tiga) perwira lainnya dan 34 (tiga puluh empat)
Taruna Akademi Militer Tangerang (AMT) sebagai kusuma bangsa. Oleh
karena itu, sebagai generasi muda penerus perjuangan bangsa, khususnya
para Taruna harus dapat meneladani dan mewarisi nilai-nilai
kejuangan, kepahlawanan, dan keprajuritan yang telah ditunjukkan dan
dibuktikan oleh para Taruna pada saat itu, sehingga nantinya Taruna
dapat menjadi pemimpin-pemimpin TNI yang berkarakter, profesional,
berwawasan kebangsaan, mencintai dan dicintai rakyat.
Disamping itu, Gubernur Akmil berharap
kepada para Taruna untuk selalu memegang amanah yang ditinggalkan oleh
para Taruna yang gugur sebagai Syuhada, yaitu : “jangan sekali-kali
menyia-nyiakan perjuangan dan kemerdekaan yang telah dibayar dengan
harta, jiwa dan raga mereka,” tegasnya. Hadir dalam upacara tersebut
para sesepuh TNI, para alumni Taruna/Kadet Militer Akademi dan
sekolah-sekolah Perwira Militer serta, ketua Yayasan 25 Januari 1946 dan
pengurus, wakil wali kota Magelang Joko Prasetyo, Para Pejabat
Distribusi Akmil, Danmenchandra Akademi TNI Kolonel Psk. Lintong
Siregar,Danse Pa PK Pusdikma TNI Kolonel Inf Slamet Riyadi, Ketua Persit
Kartika Chandra Kirana Cabang BS Akmil beserta Pengurus, dan seluruh
Pengasuh Taruna Akmil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar