Lembah Tidar (15/3). Sebagai Perguruan Tinggi Vokasi yang bergerak pada bidang kedinasan yang meluluskan hasil didik dengan strata Diploma-IV (D-4), Akmil dituntut untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Taruna Tk.II yang masuk pada Prodi teknik mesin pertahanan, diharuskan mampu menemukan hasil penelitian yang baru lewat praktik
Mekanika Fluida di Laboratoitum Fakultas Teknik UGM. Para pengajar baik
dari Akmil maupun Dosen UGM bersinergi untuk menggembleng dan mendidik
Taruna tidak saja dari tingkatan pemahaman teori tetapi juga lewat
praktik.
Menurut Kepala Departemen Mipatek, Letnan Kolonel Inf Mohammad Fadjar, MPICT mengatakan “Departemen
Mipatek sebagai salah satu staf Pembina Akademik mempunyai tugas pokok
mengoperasionalkan kurikulum bagi Taruna Akademi Militer khususnya Prodi
Teknik Mesin Pertahanan, dimana Praktik Mekanika Fluida merupakan salah
satu bagian penting di dalam penyelenggaraan latihan/praktik bagi para
Taruna Tk.II/Sertar Prodi Teknik Mesin Pertahanan dalam kerjasamanya dengan laboratorium UGM” imbuhnya.
Oleh karena itu, hasil
yang diharapkan dari praktik tersebut adalah agar para Taruna
Tk.II/Sertar Prodi Teknik Mesin Pertahanan dapat melaksanakan pengujian
dan pengukuran serta lebih memahami tentang materi Mekanika Fluida yang
telah diajarkan sebelumnya. Pelaksanaan
praktik mekanika fluida diharapkan dapat memberikan bekal dan wawasan
yang lebih luas, guna mendukung pembuatan Tugas Akhir, sebagai salah
satu syarat kelulusan bagi Taruna Tingkat IV/Sermatutar.
Praktik
mekanika fluida dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Teknik UGM dengan
beberapa materi pengujian, diantaranya pengujian terhadap aliran fluida
dalam pipa, pengukuran debit dengan V-Notch yang dilakukan dengan
pengamatan multi stage turbine pump, praktik pompa sentrifugal dan
praktik kompresor torak.
Kegiatan
praktikum Taruna di Laboratorium Teknik UGM berjalan lancar dan tepat
waktu khususnya pada tanggal 10 dan 11 Desember 2013 kemarin.
Antusiasme para Taruna pada Praktik Mekanika Fluida tersebut juga
ditunjukkan dari hasil laporan mereka kepada Lembaga dalam wujud
pemahaman terhadap transfer teknologi yang mereka alami.
Diharapkan
kedepan, akan semakin memantapkan profesionalitas mereka dikemudian
hari secara khusus dalam bidang teknik mesin pertahanan. Dengan
kemampuan daya cipta teknologi yang dimiliki, setidaknya mampu
mengkreasikan sistem persenjataan TNI AD yang lebih canggih sehingga
kelak dapat memenuhi standar minimum essential force (MEF).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar