Jumat, 27 Desember 2013

AKMIL PERINGATI HARI JUANG KARTIKA

PERINGATAN-HJK-2013   
AKMIL PERINGATI HARI JUANG KARTIKA

Lembah tidar (15/12).Wakil Gubernur Akmil, Mayjen TNI Sumedy, S.E, memimpin jalannya upacara peringatan Hari Juang Kartika, Minggu (15/12/2013). Peringatan Hari Juang Kartika dilaksanakan di Lapangan Pancasila Akmil melalui Upacara Bendera oleh semua Organik Akmil baik Militer maupun PNS dan Taruna Akmil. Hari juang kartika merupakan momen bersejarah dari perjuangan TNI AD yang dipimpin oleh Pangsar Sudirman melawan serangan pasukan sekutu di Ambarawa pada tanggal 15 Desember 1945. Perjuangan yang dilakukan bersama-sama dengan rakyat saat itu sangat heroik sehingga dikenal sebagai Palagan Ambarawa. Didasarkan atas pertimbangan, baik dari dari segi politis dan strategis mempunyai nilai tertinggi sebagai landasan pembetukannya sebagai Hari Juang Kartika. Dari segi politis, TNI AD melibatkan hampir seluruh unsurnya dengan senjata dan peralatan seadanya berhasil memenangkan pertempuran melawan tentara sekutu yang terdiri atas beberapa negara dengan persenjataan modern. Realitas ini membuktikan bahwa apapun bentuk mesin perang yang diciptakan, TNI AD tetap menjadi alat perjuangan yang tidak akan lekang oleh waktu dan tetap menjadi force speed di medan perang selamanya. Terbukti bahwa kekuatan pasukan TNI AD mampu menghancurkan kekuatan pertahanan sekutu yang dipersenjatai dengan mesin perang modern saat itu. Dari segi strategis, meskipun pada waktu itu organisasi militer formal belum terbentuk dengan baik, namun Palagan Ambarawa termasuk bentuk operasi militer yang berhasil sejak Proklamasi. Hal ini dapat diketahui dari jumlah serta jenis satuan yang dilibatkan dalam pertempuran dan tokoh-tokoh yang ikut berperan dalam memimpin satuannya masing-masing.
Palagan Ambarawa juga melahirkan seorang panglima perang yang gagah berani, yaitu Panglima Besar Jenderal Soedirman yang kemudian diabadikan menjadi Bapak TNI, di samping tokoh-tokoh lainnya yang ikut berperan dalam palagan tersebut. Kepemimpinan, keteladanan dan totalitas jiwa kejuangan Jenderal Soedirman telah memberikan inspirasi kepada seluruh bangsa Indonesia dalam menatap dan menapak masa depan yang penuh tantangan. Keteladanan itu antara lain : sikap kesatria, rela berkorban, berjuang tanpa pamrih, keteguhan dalam ucapan dan tindakan, keberadaan dan kebersamaan dengan prajurit, serta kemanunggalan yang hakiki bersama rakyat telah menjadi corak dan kepribadian TNI.
Oleh karena itu, dalam sambutan Kasad Jenderal TNI Budiman pada peringatan Hari Juang Kartika mengatakan bahwa: "Perjalanan panjang TNI AD tidak lepas dari kerja keras dan pengabdian para pendahulu dan senior," Ia berharap Hari Juang Kartika bisa dijadikan momen untuk instropeksi diri selama setahun terakhir. TNI harus terus melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan ketahanan pangan, pembangunan sarana dan prasarana wilayah, serta akselerasi bidang kesehatan dan pendidikan. Hari Juang Kartika TNI AD khusus diperingati untuk mengenang Pertempuran Ambarawa. Sebelumnya bernama Hari Infanteri. Menghadapi tantangan tugas ke depan yang semakin kompleks, TNI Angkatan Darat bertekad untuk memantapkan disiplin dan integritas diri, serta mempertajam olah keprajuritan sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional, dan Tentara Profesional. Sejalan dengan itu, maka pembangunan TNI Angkatan Darat saat ini dan ke depan, diarahkan bagi terwujudnya Kekuatan Pokok Minimum atau Minimum Essential Force (MEF), dilakukan dengan meningkatkan kesiapan operasional satuan, kualitas Sumber Daya Manusia, kesejahteraan Prajurit dan PNS beserta keluarganya, serta tertib administrasi.

Berangkat dari pengalaman krisis 2008, kata KASAD, sebagai bangsa pejuang, seluruh elemen bangsa harus turut serta memberikan sumbangsih demi pertumbuhan ekonomi. TNI AD dalam hal ini, telah memberikan sumbangsih kepada masyarakat dan pemerintah daerah, dengan menyokong pembangunan pendidikan, kesehatan dan lainnya.TNI AD juga selalu tanggap dengan kondisi rakyat, berkontribusi maksimal dalam persoalan faktual bangsa. Memasuki Tahun politik, TNI senantiasa bersikap netral, tidak melibatkan diri dalam politik praktis dan menjamin pelaksanaan pemilu berjalan aman, teritib, jujur dan adil.
 "Sebagai pilar yang menjaga tegaknya NKRI, TNI AD konsekuen menjaga keutuhan dan kedaulatan. Terkait dengan kebijakan pembangunan TNI AD, maka TNI AD berkomitmen terus melakukan pemenuhan dan moderniasi alutsista, membangun prajurit modern yang mencintai rakyat dengan basis ilmu pengetahuan, serta bertekad menjadi profesional, militan dan dicintai rakyat sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing .“Ucapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar