AKMIL PERINGATI HARI JUANG KARTIKA
Lembah tidar (15/12).Wakil Gubernur Akmil, Mayjen TNI Sumedy, S.E, memimpin jalannya
upacara peringatan Hari Juang Kartika, Minggu (15/12/2013). Peringatan
Hari Juang Kartika dilaksanakan di Lapangan Pancasila Akmil melalui
Upacara Bendera oleh semua Organik Akmil baik Militer maupun PNS dan
Taruna Akmil. Hari juang kartika merupakan momen bersejarah dari
perjuangan TNI AD yang dipimpin oleh Pangsar Sudirman melawan serangan
pasukan sekutu di Ambarawa pada tanggal 15 Desember 1945. Perjuangan
yang dilakukan bersama-sama dengan rakyat saat itu sangat heroik
sehingga dikenal sebagai Palagan Ambarawa. Didasarkan atas pertimbangan,
baik dari dari segi politis dan strategis mempunyai nilai tertinggi
sebagai landasan pembetukannya sebagai Hari Juang Kartika. Dari segi
politis, TNI AD melibatkan hampir seluruh unsurnya dengan senjata dan
peralatan seadanya berhasil memenangkan pertempuran melawan tentara
sekutu yang terdiri atas beberapa negara dengan persenjataan modern.
Realitas ini membuktikan bahwa apapun bentuk mesin perang yang
diciptakan, TNI AD tetap menjadi alat perjuangan yang tidak akan lekang
oleh waktu dan tetap menjadi force speed di medan perang
selamanya. Terbukti bahwa kekuatan pasukan TNI AD mampu menghancurkan
kekuatan pertahanan sekutu yang dipersenjatai dengan mesin perang modern
saat itu. Dari segi strategis, meskipun pada waktu itu organisasi
militer formal belum terbentuk dengan baik, namun Palagan Ambarawa
termasuk bentuk operasi militer yang berhasil sejak Proklamasi. Hal ini
dapat diketahui dari jumlah serta jenis satuan yang dilibatkan dalam
pertempuran dan tokoh-tokoh yang ikut berperan dalam memimpin satuannya
masing-masing.
Palagan Ambarawa juga melahirkan seorang
panglima perang yang gagah berani, yaitu Panglima Besar Jenderal
Soedirman yang kemudian diabadikan menjadi Bapak TNI, di samping
tokoh-tokoh lainnya yang ikut berperan dalam palagan tersebut.
Kepemimpinan, keteladanan dan totalitas jiwa kejuangan Jenderal
Soedirman telah memberikan inspirasi kepada seluruh bangsa Indonesia
dalam menatap dan menapak masa depan yang penuh tantangan. Keteladanan
itu antara lain : sikap kesatria, rela berkorban, berjuang tanpa pamrih,
keteguhan dalam ucapan dan tindakan, keberadaan dan kebersamaan dengan
prajurit, serta kemanunggalan yang hakiki bersama rakyat telah menjadi
corak dan kepribadian TNI.
Oleh karena itu, dalam sambutan Kasad
Jenderal TNI Budiman pada peringatan Hari Juang Kartika mengatakan
bahwa: "Perjalanan panjang TNI AD tidak lepas dari kerja keras dan
pengabdian para pendahulu dan senior," Ia berharap Hari Juang Kartika
bisa dijadikan momen untuk instropeksi diri selama setahun terakhir. TNI
harus terus melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan ketahanan
pangan, pembangunan sarana dan prasarana wilayah, serta akselerasi
bidang kesehatan dan pendidikan. Hari Juang Kartika TNI AD khusus
diperingati untuk mengenang Pertempuran Ambarawa. Sebelumnya bernama
Hari Infanteri. Menghadapi tantangan tugas ke depan yang semakin
kompleks, TNI Angkatan Darat bertekad untuk memantapkan disiplin dan
integritas diri, serta mempertajam olah keprajuritan sebagai Tentara
Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional, dan Tentara Profesional.
Sejalan dengan itu, maka pembangunan TNI Angkatan Darat saat ini dan ke
depan, diarahkan bagi terwujudnya Kekuatan Pokok Minimum atau Minimum
Essential Force (MEF), dilakukan dengan meningkatkan kesiapan
operasional satuan, kualitas Sumber Daya Manusia, kesejahteraan Prajurit
dan PNS beserta keluarganya, serta tertib administrasi.
Berangkat dari pengalaman krisis 2008,
kata KASAD, sebagai bangsa pejuang, seluruh elemen bangsa harus turut
serta memberikan sumbangsih demi pertumbuhan ekonomi. TNI AD dalam hal
ini, telah memberikan sumbangsih kepada masyarakat dan pemerintah
daerah, dengan menyokong pembangunan pendidikan, kesehatan dan
lainnya.TNI AD juga selalu tanggap dengan kondisi rakyat, berkontribusi
maksimal dalam persoalan faktual bangsa. Memasuki Tahun politik, TNI
senantiasa bersikap netral, tidak melibatkan diri dalam politik praktis
dan menjamin pelaksanaan pemilu berjalan aman, teritib, jujur dan adil.
"Sebagai
pilar yang menjaga tegaknya NKRI, TNI AD konsekuen menjaga keutuhan dan
kedaulatan. Terkait dengan kebijakan pembangunan TNI AD, maka TNI AD
berkomitmen terus melakukan pemenuhan dan moderniasi alutsista,
membangun prajurit modern yang mencintai rakyat dengan basis ilmu
pengetahuan, serta bertekad menjadi profesional, militan dan dicintai
rakyat sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing .“Ucapnya.