Lembah Tidar (23/1). Peringatan
Maulid Nabi Muhamad SAW diperingati oleh seluruh Organik Akmil baik
militer maupun PNS dan seluruh Taruna Akmil yang berlangsung dengan
hikmat di Masjid Al Jihad Akmil tadi pagi. Ceramah disampikan oleh KH.
Drs. Budiharjono dari Semarang. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah,
Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.
Gubernur Akmil Mayjend TNI Sumardi dalam
sambutannya mengucapkan “terima kasih” dan “penghargaan yang tulus”
kepada Bapak K.H. Drs. Budi Harjono yang telah berkenan meluangkan
waktunya untuk menyampaikan uraian hikmah peringatan Maulid Nabi
Muhammad SAW kepada Organik dan Taruna Akmil pada hari ini. Semoga
menjadikan amal shaleh bagi Bapak dan mendapatkan imbalan pahala
yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Menurut gubernur, dalam tatanan sejarah
sosio antropologis Islam, Nabi Muhammad SAW dapat maknai dalam dua
dimensi sosial yang berbeda dan saling melengkapi. Pertama,
dalam perspektif teologis-religius. Nabi Muhammad SAW dipahami
merupakan sosok Nabi sekaligus Rasul terakhir dalam tatanan konsep
keislaman, yang bertugas membawa, menyampaikan, serta mengaplikasikan
segala bentuk pesan kepada umat manusia secara universal. Kedua,
dalam perspektif sosial-politik, Beliau merupakan teladan sosok
politikus handal. Sosok individu Nabi Muhamad SAW yang identik dengan
sosok pemimpin yang adil, egaliter, toleran, humanis dan
nondiskriminatif serta hegemonik, yang kemudian mampu membawa tatanan
masyarakat sosial bangsa Arab kala itu menuju suatu tatanan masyarakat
sosial yang sejahtera dan tenteram.
Karena itu, sudah saatnya untuk memahami
dan memaknai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW secara lebih mendalam
dan fundamental, sehingga tidak hanya memahami dan memperingatinya
sebatas sebagai hari kelahiran sosok Nabi dan Rasul terakhir yang sarat
dengan serangkaian ritual-ritual sakralis-tik-simbolik keislaman semata,
namun menjadikannya sebagai kelahiran sosok pemimpin teladan yang harus
dicontoh.
Selanjutnya peringatan hari lahir Nabi
Besar Muhammad SAW hendaknya dimaknai sebagai I’tibak (berkiblat) serta
mengikuti suri tauladan yang telah diberikan oleh Rasulullah SAW
adalah merupakan inti dari pada hikmah peringatan Maulid Nabi, seperti
dalam firman Allah SWT yang artinya : ”sesungguhnya telah ada pada
diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagi kamu sekalian” (surat
Al-Ahzab, ayat 21).
Mengalir dari uraian di atas, sebagai
kader calon-calon pimpinan TNI di masa depan, gubernur mengajak para
Taruna dan organik untuk menjadikan peringatan Maulid Nabi Besar
Muhammad SAW saat ini, sebagai momentum untuk meneladani segala amal
perbuatan, baik pikiran, perilaku maupun kepemimpinan yang telah
dilakukan dan contohkan oleh Rasu-lullah SAW yang sangat menyayangi
umatnya. Dalam konteks ini, maka sangat tepatlah tema yang diangkat kali
ini yaitu : “Melalui peringatan
Maulid Nabi Muhammad SAW, kita tingkatkan kebersamaan prajurit TNI
dengan rakyat dalam rangka menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI”.
Selanjutnya gubernur mengajak semua
organik dan taruna Akmil untuk menyimak makna maulid Nabi yang
disampaikan oleh KH. Drs. Budiharjono. Pada kesempatan itu KH. Drs.
Budiharjono, mengajak semua organik Akmil dan Taruna untuk mampu
beryukur atas karunia bangsa, hidup dan iman, sebab menurutnya syukur
adalah hikmat yang tak terhitung. Hati yang beryukur adalah hati yang
penuh iman dan hati yang penuh damai tentram dan tanpa masalah. Hadir
dalam Peringatan Maulid Nabi, Wagub Akmil Brigjen TNI Sumedy, S.E,
Pejabat distribusi A beserta isteri, pengurus Persit Kartika Chandra
Kirana cabang BS Akmil dan pengurus Yayasan Kartika Jaya Cabang 12 BS
Akmil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar