Minggu, 26 Januari 2014

AKMIL MEMPERINGATI MAULID NABI 23 Januari 2014

maulid 
Lembah Tidar (23/1). Peringatan Maulid Nabi Muhamad SAW diperingati oleh seluruh Organik Akmil baik militer maupun PNS dan seluruh Taruna Akmil yang berlangsung dengan hikmat di Masjid Al Jihad Akmil tadi pagi. Ceramah disampikan oleh KH. Drs. Budiharjono dari Semarang. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.
Gubernur Akmil Mayjend TNI Sumardi dalam sambutannya mengucapkan “terima kasih” dan “penghargaan yang tulus” kepada Bapak K.H. Drs. Budi Harjono yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk menyampaikan uraian hikmah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW kepada Organik dan Taruna Akmil pada hari ini. Semoga menjadikan amal   shaleh   bagi Bapak dan mendapatkan imbalan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Menurut gubernur, dalam tatanan sejarah sosio antropologis Islam, Nabi Muhammad SAW dapat maknai dalam dua dimensi sosial yang berbeda dan saling melengkapi. Pertama, dalam perspektif teologis-religius. Nabi Muhammad SAW dipahami merupakan sosok Nabi sekaligus Rasul terakhir dalam tatanan konsep keislaman, yang bertugas membawa, menyampaikan, serta mengaplikasikan segala bentuk pesan kepada umat manusia secara universal.   Kedua, dalam perspektif sosial-politik, Beliau merupakan teladan sosok politikus handal. Sosok individu Nabi Muhamad SAW yang identik dengan sosok pemimpin yang adil, egaliter, toleran, humanis   dan nondiskriminatif serta   hegemonik, yang kemudian mampu membawa tatanan masyarakat sosial bangsa Arab kala itu menuju suatu tatanan masyarakat sosial yang sejahtera dan tenteram.
Karena itu, sudah saatnya untuk memahami dan memaknai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW secara lebih mendalam dan fundamental, sehingga tidak hanya memahami dan memperingatinya sebatas sebagai hari kelahiran sosok Nabi dan Rasul terakhir yang sarat dengan serangkaian ritual-ritual sakralis-tik-simbolik keislaman semata, namun menjadikannya sebagai kelahiran sosok pemimpin teladan yang harus dicontoh.

Selanjutnya peringatan hari lahir Nabi Besar Muhammad SAW hendaknya dimaknai sebagai I’tibak (berkiblat) serta mengikuti suri tauladan yang telah diberikan oleh Rasulullah   SAW adalah merupakan inti dari pada hikmah peringatan Maulid Nabi, seperti dalam firman Allah SWT yang artinya : ”sesungguhnya telah   ada pada   diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagi kamu sekalian” (surat Al-Ahzab, ayat 21).
Mengalir dari uraian di atas, sebagai kader calon-calon pimpinan TNI di masa depan, gubernur mengajak para Taruna dan organik untuk menjadikan peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW saat ini, sebagai momentum untuk meneladani segala amal perbuatan, baik pikiran, perilaku maupun kepemimpinan yang telah dilakukan dan contohkan oleh Rasu-lullah SAW yang sangat menyayangi umatnya. Dalam konteks ini, maka sangat tepatlah tema yang diangkat kali ini   yaitu : “Melalui peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, kita tingkatkan kebersamaan prajurit TNI dengan rakyat dalam rangka menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI”.

Selanjutnya gubernur mengajak semua organik dan taruna Akmil untuk menyimak makna maulid Nabi yang disampaikan oleh KH. Drs. Budiharjono. Pada kesempatan itu KH. Drs. Budiharjono, mengajak semua organik Akmil dan Taruna untuk mampu beryukur atas karunia bangsa, hidup dan iman, sebab menurutnya syukur adalah hikmat yang tak terhitung. Hati yang beryukur adalah hati yang penuh iman dan hati yang penuh damai tentram dan tanpa masalah.   Hadir dalam Peringatan Maulid Nabi, Wagub Akmil Brigjen TNI Sumedy, S.E, Pejabat distribusi A beserta isteri, pengurus Persit Kartika Chandra Kirana cabang BS Akmil dan pengurus Yayasan Kartika Jaya Cabang 12 BS Akmil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar